Powered By Blogger

Rabu, 06 April 2011

laporan pratikum tentang daya hantar listrik dalam larutan

DAYA HANTAR LISTRIK DALAM LARUTAN

I.TUJUAN

 Untuk mengetahui larutan-larutan yang termasuk kedalam larutan elektrolit , elektrolit lemah dan non elektrolit .

II. TEORI
Teori Svante August Arrhenius dari Swedia pada tahun 1887 . Menurut Arrhenius , Larutan elektrolit tersebut dapat menghanatarkan listrik karena mengendung ion-ion yang dapat bergerak bebas , berbeda dengan hantaran listrik melalui logam yaitu karena aliran elektron .

III. Alat dan Bahan

Alat :
Baterai
Sakelar
Lampu
Kabel
Gelas beaker
Bahan :
Larutan Gula
Larutan Garam dapur (Nacl)
Larutan kapur
Laruran cuka
Larutan jeruk
Larutan sabun

III. Cara Kerja

Susunlah alat uji elektrolit
Celupkan elektrode ke dalam larutan Nacl dengan jarak yang cukup lebar dan amati pada nyala lampu serta gelembung gas yang terjadi di sekitar elektrode  .
Lalu bersihkan kedua elektrode  dengan air dan keringkan
Lakukan dengan larutan lain yang akan diuji .








IV. Tabel Pengamatan

Percobaan ke
Larutan
Nyala lampu
Ket.Gelembung


Terang
Redup
Tdk Nyala
Ada
Tidak
1.
Air Kapur


X
X

2.
Air gula


X

X
3.
Larutan Nacl
X


X

4.
Air cuka

X

X

5.
Larutan jeruk


X
X

6.
Larutan sabun


X
X


V . HASIL PENGAMATAN

            Dari pengamatan yang telah kami larutkan dengan alat penguji elektrolit dengan gelas breaker. Kami dapat menggolongkan mana yang larutan elektrolit , non elektrolit dan elektrolit lemah .
-Yang termasuk ke dalam larutan elekrolit yaitu larutan garam (Nacl).
-Yang termasuk ke dalam larutan non elektrolit lemah yaitu larutan cuka .
-yang termasuk ke dalam larutan non elektrolit yaitu larutan gula (CH3COOH)

VI. KESIMPULAN

            Setelah kami telah melakukan percobaan , kami dapat menyimpulkan bahwa larutan elekrolit adalah  larutan  yang dapat menghantarkan arus listrik . larutan elektrolit seperti garam dapur (Nacl) . Larutan elektrolit  dapat menghantarkan listrik karena larutan elektrolit memiliki senyawa ionik , yaitu senyawa yang terbentuk dari ion Na+ bergabung dengan ion C1-.
Dan pada elektrolit kuat mampu menghantarkan listrik secara sempurna sehingga lampu menyala terang , sedangkan larutan elektrolit lemah hanya dapat menyalakan lampu dengan redup . Larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit . Daya hantar listrik larutan dipengaruhi oleh ion-ion dari senyawa yang terbentuk jika dilarutkan dalam air , 


LAMPIRAN

 Pada larutan air jeruk tidak menghantarkan arus listrik dan adanya gelembung
 
 Pada Larutan garam dapur (Nacl) dapat menghantarkan arus listrik dan adanya gelembung .

 Pada air kapur tidak menghantarkan arus listrik dan adanya gelembung .

Pada larutan air cuka dapat menghantarkan arus listrik  dan terdapat adanya gelembung .




LAPORAN PRATIKUM MENYELIDIKI PENGARATAN

LAPORAN PRATIKUM 
MENYELIDIKI PENGARATAN 


DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 

NAMA ANGGOTA : 
  1 . ANDINI RIZKI YULIANI
  2. CHOIRUNNISA PRATIWI
  3. NURMALA SARI 
  4 . SULTAN ALAM
  5. TARMIZI 
  GURU PEMBIMBING   : DRA . MARWIYAH 
  NIP                       : 196812301998032002
           

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1                                                     
            PALEMBANG
  TAHUN AJARAN 2010-2011






Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia yang membahas tentang menyelidiki pengaratan .

Dalam penyusunan tugas atau materi ini , tidak sedikit hambatan yang kami hadapi . Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan , dorongan dan bimbingan oleh guru dan orang tua , sehingga kendala - kendala yang kami hadapi teratasi . Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu guru bidang studi kimia yang telah memberikan tugas, petunjuk , kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini .
2. Orang tua yang telah turut membantu , membimbing , dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai .

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan , khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai , Amiin.











           Palembang, april 3, 2011



                                                             
                                                                            
                                         Penulis






Menyelidiki Pengkaratan

Tujuan Penelitian

Penelitian ini kami lakukan dengan tujuan mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan dan mempercepat korosi yang terjadi pada besi maupun yang dapat mencegah terjadinya korosi serta mengamati proses korosi pada besi.

Alat dan bahan
Gelas
Kapas
Plastik transparan
Paku ukuran besar yang masih mengilap
Air suling

Prosedur percobaan

1.      Beri label setiap gelas dengan tulisan :
a.       Gelas 1 (air tanpa kapas)
b.      Gelas 2 ( air + kapas )
c.       Gelas 3 ( asam cuka tanpa kapas )
d.      Gelas 4 ( asam cuka + kapas )
e.       Gelas 5 ( Kapas tanpa air )

2.      Isi gelas 1 dengan air hingga volumenya seperempat gelas
3.      Isi gelas 2 dengan kapas yang dibasahi air.
4.      Isi gelas 3 dengan larutan cuka hingga volumenya seperempat gelas
5.      Isi gelas 4 dengan kapas yang dibasahi larutan cuka.
6.      Isi gelas 5 dengan kapas kering
7.      Letakkan paku kedalam setiap gelas
8.      Tutuplah rapat-rapat gelas nomor 5

Pengamatan :

NO
Nama
Hari/tgl pengamatan
No absen
Tanda tangan
1.
Nurmala sari
Sabtu, 26-2-2011
34 




Sultan alam
31










2.
Choirunnisa pratiwi
Senin, 28-2-2011
33 




Tarmizi
32










3.
Choirunnisa pratiwi
Selasa,1-3-2011
33 











Hasil pengamatan

Pengamatan ke
Berkarat
Tidak berkarat

1
Gelas 1 (air tanpa kapas )
Gelas  2 ( air+kapas )
Gelas 3 ( air cuka tanpa kapas )
Gelas 4 ( asam cuka+kapas )
Gelas 5 ( kapas tanpa air )




2
Gelas 1 (air tanpa kapas )
Gelas  2 ( air+kapas )
Gelas 3 ( air cuka tanpa kapas )
Gelas 4 ( asam cuka+kapas )
Gelas 5 ( kapas tanpa air )




3
Gelas 1 (air tanpa kapas )
Gelas  2 ( air+kapas )
Gelas 3 ( air cuka tanpa kapas )
Gelas 4 ( asam cuka+kapas )
Gelas 5 ( kapas tanpa air )

Pertanyaan dan tugas

1.      Diantara 5 paku tersebut, paku manakah yang menunjukan perubahan ? .
Jawab :
            Gelas 1,2,3,4 kecuali gelas 5 .

2.      Paku dan gelas manakah yang paling cepat berkarat ?
Jawab :
            Gelas 1,3 dan 4.

3.      Paku dan gelas manakah yang paling lambat berkarat ?
Jawab :
            Gelas 2 dan 5.

4.      Apakah yang mendukung kecepatan perubahan pada paku tersebut ? jelaskan ?
Jawab :
1. Temperatur, umumnya kenaikan suhu dapat meningkatkan laju korosi tergantung karakteristik mikroorganisme yang mempunyai suhu optimum untuk tumbuh yang
2. Kecepatan alir, jika kecepatan alir biofilm rendah akan mudah terganggu sedangkan kecepatan alir tinggi menyebabkan lapisan lebih tipis dan padat
3. pH, umumnya pH bulk air dapat  mempengaruhi metabolism mikroorganisme
4. Kadar Oksigen, banyak bakteri  membutuhkan O2 untuk tumbuh, namun pada Organisme fakultatif jika O2
berkurang maka dengan cepat bakteri ini mengubah metabolismenya menjadi bakteri anaerob

5. Kebersihan, dimaksud air yang kadar  endapan padatan rendah, padatan ini
menciptakan keadaan di permukaan untuk tumbuhnya aktifitas mikroba

5.      Berdasarkan hasil pengamatanmu, jelaskan hal-hal berikut !.
a.       Persamaan reaksi pengaratan besi.
b.      Alasan pengaratan besi termasuk reaksi redoks.
Jawab :
a.       Persamaan reaksi pengaratan besi :
4fe(s) + 3 O2 (aq) + 6H2 O (i) → 2FE203 3H2O6(S)
b.      Pengaratan besi termasuk reaksi redoks karena pengaratan ialah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki.
Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya.


KESIMPULAN :

Pengaratan ialah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki.
Gelas 1            : terjadinya pengaratan pada paku tersebut karena hal ini disebabkan karena h2o dapat mempercepat proses pengkaratan pada besi.

Gelas 2            : terjadinya pengaratan pada paku tersebut karena hal ini disebabkan karena h2o dapat mempercepat proses pengkaratan pada besi.

Gelas 3            : terjadinya pengaratan pada paku tesebut karena asam cuka menghasilkan H+ suhingga pada paku yang dicelupkan pada cuka itu paku lebih cepat berkarat .
 Gelas 4           : terjadinya pengaratan pada paku tesebut karena asam cuka menghasilkan H+ suhingga pada paku yang dicelupkan pada cuka itu paku lebih cepat berkarat .
Gelas 5            : tidak terjadinya pengaratan pada paku tersebut karena tidak ada oksigen yang masuk dan air di dalam gelas tersebut .


LAMPIRAN ;

Gelas 1

Gelas 2

Gelas 3

Gelas 4

Gelas 5